11.18.2008

Puasa Tingkatkan Kualitas Sperma

08/07/2008

Bagi mereka yang berpuasa, jangan khawatir jika kualitas sperma Anda akan menurun. Justru sebaliknya, kualitas sperma secara umum akan lebih bagus.

Puasa diketahui tidak berdampak negatif terhadap kualitas sperma. Manfaat puasa terhadap kesehatan tubuh bagi pria yang sehat justru lebih bagus bahkan tidak mengurangi terjadinya konsepsi hubungan suami istri.

Manfaat kesehatan saat puasa justru meningkatkan fungsi organ reproduksi, menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh, serta meningkatkan fungsi organ tubuh. Selain itu, memberikan kesempatan bagi alat pencernaan untuk beristirahat akan membebaskan tubuh dari racun, kotoran, dan ampas yang bisa merusak kesehatan.

Dengan puasa, tubuh mampu memblokir makanan untuk bakteri, virus, dan sel kanker sehingga kuman-kuman tersebut tidak bisa bertahan hidup.

Yang penting dilakukan suami istri adalah tetap menjaga kebugaran saat puasa yakni mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang serta memperbanyak minum air putih.
Aturlah waktu istirahat. Usahakan tidur beberapa menit pada siang hari, saat tubuh merasakan kantuk yang berat. Hal itu dapat membantu memulihkan kesegaran tubuh dan melancarkan proses berpikir kita.

Justru hindari duduk diam atau tidur dalam jangka waktu yang lama dan bermalas-malasan karena hal itu justru akan membuat tubuh semakin lemas dan loyo.

Pernikahan = Antidepresi Alami

07/08/2008

Pernikahan ternyata bukan hanya sebuah langkah awal dalam menjalani hidup baru bersama pasangan kita, namun juga bisa menjadi antidepresi alami yang terbukti mampu mengubah kesehatan mental seseorang.

Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa pernikahan dalam jangka panjang dan hubungan sosial yang berkualitas diketahui bisa mencegah risiko penyakit jantung. Jika dalam studi tersebut menggunakan pasangan usia lanjut, maka dalam studi yang terbaru kini lebih difokuskan pada semua usia, ras, pendidikan, dan juga tingkat materi.

Para peneliti dari Ohio State University, Amerika meneliti catatan medis pada lebih dari 3.000 individu dari National Survey of Families and Households, yang di ambil dari dua kali sesi wawancara dengan warga Amerika, yakni saat mereka masih single (tahun 1987-1988) dan saat mereka menikah (tahun 1992-1994).

Berdasarkan hasil wawancara dan tes medis bisa ditarik kesimpulan yaitu pada saat mereka masih single diakui bahwa mereka lebih sering mengeluh, moody dan cepat tertekan, namun setelah mereka menikah lebih dari separuh responden menyatakan banyak menemukan kebahagiaan dan kestabilan emosi.

Mereka yang depresi sebenarnya lebih membutuhkan keintiman fisik, kedekatan secara emosi, dan dukungan sosial yang banyak dijumpai dalam sebuah perkawinan. Pernikahan memang banyak memberikan keuntungan bagi mereka yang depresi karena akan membuat mereka lebih diperhatikan dan membantu meningkatkan kepercayaan diri.

Fatimatuzzahra Azka Ghulwani

Fatimatuzzahra Azka Ghulwani
iiih anak ummi.... lucunya....